Warna-Warni Mekar di SD Inpres Oesapa Kecil 2: Sekolah Hijau yang Terkesan Asri, Tapi Ternoda Sampah Plastik

Kupang, 28 Mei 2025 — SD Inpres Oesapa Kecil 2 memberikan kesan pertama yang menyejukkan bagi siapa pun yang datang. Pohon rindang dan bunga yang bermekaran menciptakan suasana hijau, segar, dan nyaman — lingkungan ideal bagi proses belajar mengajar. Namun, di balik keindahan tersebut, terselip pemandangan kontras: sampah plastik dari jajanan anak-anak berserakan di halaman sekolah, mencoreng wajah asri sekolah dasar ini.

Pantauan media selama dua hari berturut-turut, yaitu pada Selasa (27/5) dan Rabu (28/5), menunjukkan bahwa persoalan sampah ini belum mendapat perhatian serius dari warga sekolah. Banyak siswa terlihat membuang bungkus plastik sembarangan, sementara tong sampah yang tersedia tidak digunakan dengan optimal.

Kondisi ini menimbulkan dugaan bahwa sebagian besar warga belajar belum mendapatkan edukasi yang memadai mengenai pengelolaan sampah dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini tentu bertolak belakang dengan wajah hijau yang coba ditampilkan oleh sekolah.

Media juga mencatat bahwa dengan kondisi tersebut dapat dapat mengundang tanya bagaimana  upah dari wali kelas maupun kepala sekolah untuk memberikan edukasi secara rutin tentang kebersihan lingkungan. Apakah ada program mingguan atau harian yang bertujuan menanamkan kesadaran lingkungan pada siswa?

Ironisnya, dalam semangat pemerintah dan Dinas Pendidikan yang gencar mendorong program sekolah ramah lingkungan, kondisi ini justru menjadi pertanyaan: sejauh mana kebijakan tersebut benar-benar dijalankan di lapangan?

Pihak media telah berupaya melakukan konfirmasi kepada Kepala Sekolah. Namun, selama dua hari kunjungan, belum ada pertemuan langsung karena kepala sekolah sedang disibukkan oleh kegiatan lain. Media berharap ada klarifikasi dari pihak sekolah terkait langkah-langkah konkret dalam menangani persoalan kebersihan ini, apakah melalui pengadaan fasilitas tambahan seperti tong sampah yang memadai, edukasi berkala, atau strategi lain yang melibatkan seluruh komponen sekolah.

Keindahan alam sekolah tidak cukup jika tidak dibarengi dengan budaya kebersihan. Sekolah hijau bukan hanya tentang pohon dan bunga, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif bahwa lingkungan bersih adalah tanggung jawab bersama. *(go)







Iklan

Iklan