Program Jamkesmawa Bukti UPG 1945 NTT Berhati Emas, Satu-Satunya Tingkat Universitas

KUPANG // Jaminan Kesehatan Mahasiswa (Jamkesmawa) adalah Program Perlindungan Kesehatan bagi warga kampus di Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT. Jamkesmawa satu-satunya program yang hanya ada di UPG 1945 NTT dan belum ada di kampus lain di Indonesia. Jamkesmawa hadir karena UPG 1945 NTT sebagai sebuah lembaga civitas akademi punya niat luhur dari hati ingin memberikan perhatian pada aspek kesehatan mahasiswa di samping perkuliahan.

Demikian Dr. Semuel Haning, SH, MH, C.Me ketua BPH PB PGRI kepada media di ruang kerjanya Kantor Rektorat UPG 1945 NTT, Jumat (7/7/2023).

"Program Jamkesmawa atau jaminan kesehatan mahasiswa tidak dimiliki semua kampus di NTT bahkan Indonesia. Hanya ada di UPG 1945 NTT," ungkap Sam Haning.

Ketua BPH BP PGRI menjelaskan, UPG 1945 NTT terhadap semua mahasiswa dalam kuliah diterapkan sistem pendekatan sosiogis. Artinya disini yang diutamakaan kekeluargaan dan humanisme.

"Mahsiswa itu kita lihat sebagai saudara, adik, anak kita di kampus ini. Kalau mereka sakit saya perintahkan langsung ke rumah sakit dan bukan di kelas 3 minimal kelas 1 dan dirawat oleh dokter-dokter yang hebat dan obat yang berkualitas serta alat yang canggih pemeriksaannya. Kita juga cek setiap waktu perkembangan kesehatanya selama di rawat," tandas Ketua.

Program jamkesmawa di UPG 1945 NTT memang sangat bermanfaat dan penting. Mahasiswa  dalam kondisi kesehatan apa pun baik kecelakaan, penyakit, melahirkan, meninggal jamkesmawa menjadi tanggungan.

"Saya sudah tekankan kepada seluruh ketua program studi, para wakil dekan, para dekan, danl rektor, saya tidak mau kalau ada mahasiswa yang sakit saya tidak tahu. Karena itu bentuk tanggungjawab kita semua di lembaga ini terhadap mahasiswa, karena itu kami juga perlu disampaikan untuk penanganan," kata Paman Sam panggilan kerennya.

Sam Haning juga memberikan testitimoni sebagai fakta yang telah dilakukan UPG 1945 NTT kepada mahasiswa beberapa tahun yang lalu.

Pertama, ada mahasiswa yang tidak bisa berjalan kita bantu adakan kursi roda. Ada tangan putus kita adakan alat pengganti tangan.

Kedua, beberapa tahun lalu ada mahasiswa kita dari Sumba, Manggarai, Kefa, Malaka, Atambua meninggal kita urus sampai hantar ke keluarganya.

Ketiga, kita juga pernah ada kecolongan  mahasiswa dari Bajawa, Flores melahirkan di rumah sakit ketika mau dioperasi kita dengar informasi mahasiswa kita, saya telpon dokter dalam waktu paling lama satu jam rektor dan staf saya utus kesana untuk tuntaskan biaya operasi dengan rumah sakit.

Keempat, ada mahasiswa dari  maumere masuk rumah sakit, saya dengar orangtua mau jual babi untuk biaya rumah sakit, saya telpon orangtuanya, melarang tak usah jual babi, karena itu tanggung jawab kami. Karena kami juga orang tuanya, anak itu dari warga kampus kami, anak kami.

Universitas Persatuan Guru 1945 NTT memang patut diberi jempol dan mendapat perhatian para pihak, baik pemerintah mau pun swasta yang punya peduli terhadap pendidikan dan kepekaan akan rasa kemanusian. Ketika kita berupaya memperoleh out put SDM yang handal dan berkualitas, maka ilmu dari mata kuliah diberikan harus berbarengan juga dengan kesehatan yang mahasiswa baik. 

Ini yang menjadi prioritas keunggulan dan keunikan dari Universitas Persatuan Guru 1945 tersebut. Karena dalam pengejawantaan pembelajaran kampus tersebut aspek yang dilihat adalah asas kekeluargaan.

Kampus UPG 1945 NTT itu ada universitas berhati emas. Telah ada produk Jamkesmawa untuk melindungi mahasiswa namun tak hanya sampai di soal kesehatan. Malah dalam perkuliahan jika ada yang berhubungan dengan pembiayaan,  registrasi kuliah, ada kemudahan bagi mahasiswa yang alami kesulitan.

"Prinsip kekeluargaan dan tujuan luhur untuk kecerdasan dan pembentukan mahasiswa berkarakter dan berkualitas demi masa depan generasi NTT unggul inilah terpenting," ujarnya.

Ketua BPH BP dalam hal ini mengatakan, "saya mau merubah mindset orangtua dan mahasiswa itu sendiri. Artinya mereka mau kuliah itu lebih pentingnya, bukan soal uang. Di kampus ini saya tekan mahasiswa punya semangat kuliah, bukan pintarnya. Saya tidak mau menerima yang pintar, saya mau  berikan mahasiswa yang kurang mampu, yang bodoh yang penting mau kuliah, supaya dididik, dibina menjadi baik demi bangsa dan negara ke depan. Ketika saat ujian ada yang sampaikan kendala keuangan, saya katanya saya perlu keaktifan anda kuliah dan semangat itu penting. Ada sekitar 400-an yang saya bantu, bahkan karena tidak bisa pakai cicilan," ucap Sam Haning.

"Biaya bukan menjadi beban bagi mahasiswa tapi ada solusi bijak yang diterapkan. Tugas saya di sini adalah melihat adik-adik. Masa kelam saya itu dulu hitam, tetapi ketika Tuhan memberikan saya yang terbaik untuk meneruskan berkat bagi banyak orang, termasuk generasi-genersi muda," paparnya dengan meyakini adanya campur tangan Yang Ilahi.

Sebagai closing statemen Sam Haning mengatakan, "Kampus ini saya bersama teman-teman mendirikan untuk membantu merubah generasi muda.  Sehingga banyak kemudahan bagi anak-anak NTT tamatan SMA/SMK yang orangtua kurang mampu bisa datang dan kuliah disini." *(go)

Iklan

Iklan