Rencana Pembangunan Jembatan Palmerah dan PLT Arus Laut Kabupaten Flores Timur Mengalami Perkembangan

Penggagas proyek Palmerah dan PLTAL Flores Timur, Dr. Andreas W. Koreh, MT, kepada Suara-Flores.Com, Kamis (15/12/2022), memberikan informasi terbaru mengenai progres PLTAL Larantuka dari Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Inovasi Energi, Dadang. Informasi tersebut ia terima dari Perwakilan PT. Tidal Bridge, Latief Gau  melalui copian surat Dirjen Dadang kepada Dirut PT. PLN (Persero), Darmawan Prosojo tertanggal 9 Desember 2022 dengan nomor  4114tEK.02lDJEl2022, telah melaporkan tentang kesiapan pembangunan PLTAL di Larantuka Flores Timur.

Dalam dalam surat yang copiannya diterima Suara-Flores.Com, Dirjen Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa sebagai upaya pengembangan energi laut di lndonesia pemanfaatan energi bersih dalam rangka menuju Net Zero Emlssion (NZE) dan pemenuhan target Nationalty Determined contibution (NDC), salah satu program untuk mencapai hal tersebut adalah pengembangan PLT Arus Laut (PLTAL). Sehubungan dengan hal tersebut, ia menyampaikan beberapa hal penting terkait kesiapan pengembangan PLTAL di Larantuka, Flores Timur.

Dadan mengatakan, ada tiga (3) point penting yang disampaikan dalam surat tersebut, yaitu pertama, lndonesia memiliki potensi PLTAL yang cukup besar dan tersebar terutama di Provinsi Maluku, NTB, NTT dan Bali. Jumlah potensi PLTAL berdasarkan data Balai Besar survei dan Pemetaan Geologi Kelautan adalah sebesar 60 GW.

Point kedua, perkembangan teknologi PLTAL sudah semakin maju dan telah diaplikasikan di beberapa negara di Eropa seperti penggunaan fish flow turbine yang lebih efisien dan ramah lingkungan. lnformasi terkait perkembangan teknologi tersebut menjadi daya tarik pemanfaatan PLTAL di lndonesia. Saat ini terdapat  beberapa pengembang dan penyedia teknologi di lndonesia yang berminat untuk memanfaatkan PLTAL sebagai pembangkit liskik seperti PT. Tidal Bridge lndonesia, PT.PLN lndonesia Power-SBS dan PT.PertaminaPower lndonesia – NOVA lnnovation,

Point ketiga, saat ini terdapat penyedia teknologi yang berminat mengembangkan PLTAL di Larantuka Provinsi Nusa Tenggara Timur dimana PLTAL Larantuka pernah tercantum dalam RUPTL 2019-2028, namun dikeluarkan dari daftar proyek pada RUPTL 2021-2030. PLTAL Larantuka dapat dijadikan commercial pilot prolect untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di lndonesia dengan harga jual listrik dan proses pengadaannya mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022.

Dadan mengatakan, sehubungan dengan ketersediaan potensi tersebut,  perkembangan teknologi dan ketertarikan penyedia untuk mengembangkan PLTAL di lndonesia, pihaknya meminta Dirut PLN  untuk dapat melakukan kajian manfaat pengembangan PLTAL sebagai sumber energi listrik di lndonesia.

Selain kepada Dirut PT PLN (Persero), sebelumnya, Dadan Kusdiana telah melaporkan kepada Menteri ESDM,  terkait usulan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (P-LTAL) Tidal Bridge Larantuka-NTT. Dalam suratnya tertanggal 1 Desember 2022 dengan nomor: 146/EK.06/DJE.A/2022, Dadan Kusdiana melaporkan bahwa, pertama, pihaknya telah melakukan beberapa kali pembabasan bersama Ditien Ketenagelistrikan dan PLN terkait usulan memasukan PLTAL Larantuka masuk ke dalam RUPTL.

Kedua,  hal-hal penting terkait proyek PLTAL Larantuka yang direncanakan Tidal Bridge, yaitu: A) Proyek ini merupakan instalasi iembatan sekaligus Pembangkil Listrik Tenaga Arus laut (PLTAL) yang menghubungkan Pulau Adonara dengan Larantuka untuk menyambungkan dan menghidupkan perekonomian serta wisata di kedua daerah tersebut. Pengembangan PLTAL Larantuka ini telah direncanakan sejak tahun 2015.  B). Kapasitas yang direncanakan sebesar 40 MW dan energi listrik yarE dihasilkan diperkirakan sebesar 1 00 GWh/tahun.   C) Nilai lual listrik sebesar Rp 1.200/kwh untuk PLTAL dan Rp ‘1.750/kwh untuk PLTAL dan iembatan. Jika ditambahkan baterai pada sistem pembangkit, harga listrik ditambahkan 1 cent USD. D). Proses konstruksi PLTAL sampai dengan COD memerlukan waktu 2 tahun. E) Telah dilakukan studi antara lain: studi interkoneksi dan kajian AMDAL sesuai persyaratan dari EROPA (ESIA) pada tahun 2021

Ketiga, pada RUPTL 2019-2028 terdapat kuota PLT Energi Laut kapasitas 7 MW dengan trarget coD Tahun 2021. Pada saat pengusutan RUPTL 2021-203A, FS yang disampaikan Tidal Bridge dinilai oleh PlN belum memenuhi keekonomiannya dan tidak berproses sehingga dikeluarkan dari list proiect RUPTL 2021-2030. Selanjutnya, keempat, saat ini, terdapat lebih dari 1 (satu) pengembang yang berminat untuk mengembangkan PLTAL Larantuka, antara lain: PT Tidal Bridge lndonesia, PT PLN lndon€Eia Poler – SBS dan PT Perlamina Power lndonesia – NOVA lnnovation’

Selanjutnya, kelima, mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor ll2 tahun 2022 tentang Percepatan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Harga pembelian tenaga listrik untuk semua kapasitas PLT Energi Laut sesuai harga kesepakatan dan pembelian tenaga listrik ditakukan melalui pemilihan langsung.

Sehubungan dengan harga listrik PLTAL yang ditawarkan cukup kompetitif dan terdapat lebih dari satu pengembang yang berminat, maka ia berpendapat Kementerian ESDM dapat mendorong rencana pengembangan PLTAL ke arah commercial pilot project dan memasukkan rencana pengembangan PLTAL ke dalam RUPTL 2022-2031.

Menurut Andre Koreh sebagai pencetus dan penggas proyek tersebut, pada tanggal 2 November 2022 lalu, PT. Tidal Bridge sebagai pelaksana proyek ini juga telah menyurati Menteri ESDM di Jakarta. Dalam surat mereka yang ditanda tangani oleh Direktur Utama Latief Gau tersebut, ada beberapa point diantaranya, meminta Menteri ESDM memasukan kembali proyek PLTAL PT. Tidal Bridge kedalam RUPTL PLN tahun ini agar dapat diproses lebih lanjut. Dan meinta agar Menteri ESDM mengeluarkan Keputusan Menteri (KEPMEN) untuk pelaksanaan proyek ini, berupa pilot project dengan pemasangan kapasitas bertahap sesuai kebutuhan setempat.Misalnya,mulai dari kapasitas 10MW sebagai kapasitas awal yang dapat ditingkatkan hingga 20-40MW.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM akan segera mengeksekusi pembangunan proyek tersebut. Perwakiltan Dirut PT. Tidal Bridge, Latief Gau kepada media mengatakan, dirinya telah melakukan pertemuan dengan Dirjen Dadang Kusdiana beberapa waktu lalu dan hasilnya, pihak Dirjen akan menyurat PLN terkait kesiapan PLTAL Larantuka.

“Minggu lalu saya meeting dengan Dirjen EBTKE Pak Dadan dan teamnya. Sebagai tindak lanjut dael pertemuan kami sebelumnya dengan Pak  ESDM hasilnya sangat positif. Pak Dadan akan bersurat ke PLN atas nama Menteri ESDM untuk segera mengeksekusi proyek PLTAL Larantuka,” terang Perwakilan PT. Tidal Bridge, Latief Gau,  Kamis (7/12/22) lalu.

Untuk diketahui, dalam kunjungan Presiden Joko WiIdodo ke Ende,Flores  beberapa waktu lalu, Menko Luhut Panjaitan mengecek perkembangan dan persiapan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Laut (PLTAL) tersebut. Menurut Latief, Menko Luhut telah menyampaikan bahwa Menko Luhut memberikan dukungan penuh agar proyek PLTAL di Larantuka dapat dikerjakan.

“Menko Luhut memberikan dukungan karena jembatan yang dibangun sangat bermanfaat sebagai energi terbarukan pembangkit listrik arus laut. Proses selanjutnya adalah desain dan detail kesepakatan. Pak Luhut targetkan untuk segera.  Selain itu, Presiden Jokowi dalam kunjungan di Ende menyentil pula mengenai proyek energi terbarukan ini melalui surat yang menyingung PLN yang belum jelas menanggapi proyek ini. Mungkin karena ini energi baru terbarukan dan tentunya energi fosil pasti dikurangi,” paparnya. *(Bkr/mt)

 

Iklan

Iklan