Mutiaratimur.net //PIDATO Radio Gubernur NTT memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77 mengangkat berbagai masalah global yang sedang melanda dunia dewasa ini. Permasalah global yang juga menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia termasuk Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masalah global seperti resesi pangan dan ekonomi yang sedang melanda beberapa negara di dunia akibat perang Rusia dan Ukraina, serta pesoalan pandemi covid-19. Peristiwa global terjadi saat ini membawa keadaan dunia penuh dengan ketidakpastian.
Dalam ketidak pastian diharapkan dari semua warga anak bangsa untuk memupuk persatuan dan kesatuan bangsa serta menggalang solidaritas di antara sesama anak bangsa.
Pidato Radio Gubernur NTT yang sampaikan oleh Wakil Gubernur NTT, Joseph Adriaus Nae Soi itu mengatakan tentang peran bangsa Indonesia dalam politik bebas aktifnya.
"Dalam menghadapi ketidakpastian ini, Indonesia juga berupaya untuk mengambil peran utama ikut menciptakan perdamaian dunia dengan mengedepankan pendekatan politik luar negeri yang bebas aktif. Indonesia teruskan mendorong penyelesaian secara damai perang antara Rusia dan Ukraina, di mana Presiden Joko Widodo merupakan satu-satunya pemimpin dunia yang melakukan kunjungan kenegaraan dan berdialog langsung dengan Presiden Ukraina dan Presiden Rusia di tengah berkecamuknya perang," ungkap Wakil Gubernur.
Seraya mengulaskan kondisi umum dihadapi dan dilakoni peranserta bangsa, Gubernur NTT juga mengajak rakyat di NTT untuk bergandengan tangan, menyatukan pandangan berpartisipasi aktif mengatasi berbagai perasalahan.
"Pada momentum bersejarah ini, saya mengajak seluruh masyarakat NTT agar terus meningkatkan kewaspadaan dan daya juang dengan mengobarkan semangat yang menyala-nyala dalam Kebersamaan memerangi berbagai permasalahan sosial ekonomi di daerah ini demi mewujudkan visi “NTT Bangkit menuju Masyarakat Sejahtera dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ungkapnya lagi.
Wakil Gubernur juga meneruskan lagi pidato tersebut, "Saya menyadari bahwa segala kebijakan yang diambil oleh Pemerintah merupakan terobosan untuk mencari solusi terbaik untuk menjawab berbagai masalah-masalah lokal. Selain pandemi Covid-19, kita juga mengalami musibah Badai Siklon Tropis Seroja dan penyakit African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi. Namun, kita berhasil melintasi tahun sulit itu dengan sangat baik dan cepat. Kerja keras dan kerja bersama kita telah membuahkan kinerja ekonomi yang membanggakan. Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada triwulan II tahun 2022 mencapai 3,01 persen lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan I sebesar 1,62 persen. Sedangkan angka kemiskinan di NTT terus mengalami penurunan. Pada bulan Maret 2022, angka kemiskinan turun lagi sebesar 0,94 persen atau setara 14 ribu lebih orang, sehingga angka kemiskinan kini menjadi 20,05 persen. NTT tercatat sebagai salah satu dari sepuluh provinsi di Indonesia."
Guna mensukseskan Visi Misi program kepemimpinannya, disampaikan pula bahwa melalui perayaan kemerdekaan ini, "saya mengajak kita lebih fokus melawan musuh endemik yang selama ini membelenggu kita, yakni kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan dengan memanfaatkan segala kekayaan sumberdaya yang kita miliki. Kita persiapkan pariwisata dengan dukungan peternakan, pertanian, perikanan dan produksi kelautan. Kita persiapkan berbagai produk kerajinan, kita dukung industri kecil dan mikro penghasil produk-produk NTT yangmenjangkau pasar regional, nasional maupun internasional dengan memanfaatkan ekonomi elektronik. Kita harus membuktikan diri sebagai salah satu daerah yang cepat pulih dan bangkit menjadi lebih baik."
Dibeberkan lebih jauh soal sektor pariwisata, seperti kita ketahui bersama bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak pandemi covid-19 ini. Selama hampir dua tahun karena adanya pembatasan sosial, ekonomi pariwisata mengalami kemerosotan tajam. Namun, seiring dengan melandainya kasus covid-19, industri pariwisata mulai bergeliat. Diharapkan tahun 2022 merupakan tahun pemulihan dan kebangkitan ekonomi pariwisata.
"Selama tahun 2021, Pemerintah berupaya melakukan penataan kelembagaan dan melanjutkan penyelesaian pembangunan infrastruktur penunjang berupa home stay, cottage, restauran, toilet, penyediaan air bersih, penyediaan listrik dan jaringan telekomunikasi pada tujuh lokasi pariwisata estate melalui kolaborasi dengan pelaku wisata terkait. Selain itu,
Pemerintah juga berupaya untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia pelaku wisata pada daerah-daerah destinasi wisata. Selama tahun 2019 sampai dengan 2020, Pemerintah telah melakukan pelatihan dasar kepariwisataan terhadap 420 orang di tujuh lokasi Pariwisata Estate yang meliputi usaha pariwisata, kuliner, akomodasi wisata dan pemandu wisata. Pada tahun 2021, 50 sumberdaya manusia pengelola pariwisata memperoleh sertifikat dalam bidang usaha perhotelan dan pemandu wisata," kata Wagub NTT Joseph Adriaus Nae Soi.
Menurut Wagub NTT, dengan melihat dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat besar, Pemerintah juga telah menyusunan buku literasi destinasi wisata secara digital. Informasi pariwisata ini telah disebarluaskan secara on-linemelalui berbagai media sosial untuk menarik minat masyarakat.
Pada tahun 2021 juga telah dilaunching aplikasi Tourist Information Centre (TIC) dengan laman khusus yang berfungsi sebagai pusat informasi pariwisata dan ekonomi kreatif NTT.
Disampaikan juga pada kesempatan itu, beberapa destinasi pariwisata NTT meraih penghargaan tingkat nasional dalam ajang Anugerah Pesonanya Indonesia (API) Tahun 2021, yakni: Telaga Nirwana di Kabupaten Rote Ndao, meraih Juara I untuk kategori Wisata Air Terpopuler; Kampung Adat Lewokluok, Kabupaten Flores Timur, meraih Juara I untuk Kampung Adat Terpopuler; Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan meraih Juara I Surga Tersembunyi Terpopuler; Galeri AkuSikka, Kabupaten Sikka meraih Juara II untuk kategori Destinasi Belanja Terpopuler; Tracking Bukit Wade, Kabupaten Lembata meraih Juara II kategori Olahraga dan Petualangan Terpopuler; Situs Gajah Mada, di Kabupaten Sabu Raijua, meraih Juara III kategori Situs Sejarah Terpopuler. Di Tahun 2021 juga, terdapat dua Desa wisata di NTT yang memperoleh penghargaan dalam Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2021, yaitu Desa Wisata Detusoko Barat, Kabupaten Ende, meraih Juara IVuntuk kategori Desa Wisata Berkembang dan Desa Wisata Waerebo, Kabupaten Manggarai, meraih Juara 1 untuk kategori Desa Wisata Daya Tarik Wisata.
Berbagai penghargaan yang telah diraih tersebut memperlihatkan keunikan dan beragamnya pilihan destinasi pariwisata di NTT.
"Dalam mengembangkan Pariwisata NTT, Pemerintah tidak hanya mengutamakan keuntungan ekonomis tapi juga memperhatikan konservasi destinasi-destinasi pariwisata agar tetap berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya," ulasnya.
Dalam kaitannya dengan ini Wagub menjelaskan, Pemerintah telah mengambil kebijakan dengannya menetapkan Pulau Komodo dan Pulau Padar dalam Kawasan Taman Nasionalisme Komodo (TNK) sebagai kawasan wisata konservasi. Komodo atau varanus komodoensis sebagai satu-satunya hewan purbakala di dunia, warisan dunia yang hanya ada di NTT yang wajib kita jaga dan lestarikan keaslian habitatnya sebagai binatang liar.
Tambahkannya lagi pada pidato radio itu, bahwa berdasarkan hasil penelitian Daya Dukung Daya Tampung (DDDT) yang dilakukan oleh tim dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia dan Universitas Nusa Cendana, ditemukan bahwa kunjungan wisatawan yang tidak terkontrol dapat berpotensi menurunkan daya dukung dan daya tampung ekosistem Komodo yang secara otomatis berpengaruh pada keberlangsungan hidup komodo. Karena itu, perlu diterapkan manajemen wisata dengan membatasi jumlah pengunjung hanya 200.000 orang per tahun untuk menjaga stabilitas lingkungan, memaksimalkan pengawasan dan pengamanan, serta pada gilirannya akan meningkatkan perolehan pendapatan negara dan pendapatan daerah serta masyarakat, penguatan kelembagaan (riset dan peningkatan kapasitas ranger), penyediaan sarana prasarana, penyediaan amenitas (pengelolaan sampah, air minum, wc/kamar mandi), promosi, biaya kesehatan, PNBP dan PAD Provinsi serta Kabupaten Manggarai Barat. Untuk memudahkan pengawasan dan keamanan, dilakukan reservasi kunjungan melalui satu pintu secara on-line melalui aplikasi INISA. Untuk Pulau Rinca dan Pulau-Pulau lainnya di kawasan TNK tetap menjadi kawasan pariwisata massal yang tidak dibatasi.Tahun ini dan mendatang pariwisata NTT akan benarbenar pulih dan normal sebagaimana mestinya bahkan mengalami lonjakan.
"Untuk itu, saya mengharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Provinsi NTT, melalui intervensi program dan kegiatan yang ada dapat menjamin ketersediaan rantai pasok yang menunjang pariwisata secara mandiri dengan mengurangi pasokan dari luar NTT. Kita harus mempersiapkan ketersediaan bahan baku, khususnya dari sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan yang berbasis industri dan perdagangan. Hal lainnya yang harus disiapkan dan dibenahi dalam mendukung pariwisata, yakni faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penciptaan keamanan dan kenyamanan, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana pendukung dari segi hiegenis, seperti ketersediaan dan kelayakan toilet, air bersih dan manajemen persampahan yang baik. Perbanyak atraksi atau festival yang disertai dengan narasi-narasi yang memikat wisatawan, serta hasilkan produk lokal setempat dengan kualitas terbaik, menarik dan memiliki cita rasa serta nilai ekonomi yang tinggi, " urainya.
Pidato Radio Gubernur NTT yang disampaikan dengan durasi sekitar satu jam lebih itu selain memaparkan bidang pariwisata juga bidang kesehatan, pendidikan dan orahraga, pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, infrastruktur, reformasi birokrasi dan Aparatur Sipil Negara, serta bidang lainnya.*(go)