45 Obyek Pariwisata Sebagai Locus Penelitian, Gubernur NTT Rebut Gelar Doktor

Mutiaratimur.com- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ( VBL) meraih gelar pendidikan akademik tertinggi , S3 atau Doktor pada bidang pariwisata.  Gelar doktor disandangnya melalui proses ujian terbuka mempertahankan disertasinya berjudul, 'Transformasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur (inclusive, local Resources-Based, Sustainable)' dalam ujian terbuka yang dilaksanakan Program Studi Doktor Pembangunan Fakultas Interdisiplin Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) secara luring terbatas di Balairung UKSW pada tanggal 22 Oktober 2021.

Demikian rilis  yang diterima media ini dari biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT.

Disertasi Program doktoral Gubernur VBL dengan obyek penelitiannya pada 45 tempat atau locus area pariwisata yang tersebar di 11 kabupaten/kota yang ada di NTT pada 10 pulau, mulai dari Pulau Flores sampai Pulau Timor.

Gubernur dalam ujian terbuka itu mengemukakan, kondisi Paradoksal NTT sebagai daerah yang kaya sumberdaya, tetapi masuk dalam jajaran daerah miskin dan tertinggal yang memicunya melakukan penelitian. 

Menurutnya salah satu sumber kekayaan sumberdaya ekonomi yang potensial di NTT adalah sektor pariwisata yang menjadi titik sentral focus penelitiannya.

Beliau melihat dinamika perkembangan industri pariwisata dengan itu seharusnya melalui pendekatan lima pilar, yaitu attraction, accesbility, accommodation, amenities, dan awareness. Kelima pilar ini yang dieksplornya secara detail dan mendalam pada disertasi beliau.

“Keunggulan pariwisata NTT adalah pada pilar _attraction_ sedangkan empat pilar lainnya masih memiliki tantangan. Dengan mencermati bahwa sektor ekonomi bisa dikaitkan dengan sektor pariwisata, dalam penelitian ini dilakukan kajian rantai pariwisata di NTT dimana ditemukan bahwa rantai nilai pariwisata disini belum terangkai. Industri pariwisata masih belum mengoptimalkan kekuatan sumber daya lokal,” terang Gubernur Laiskodat. 

Hal ini nampak dengan masih adanya pasokan sumber daya yang berasal dari luar NTT, dengan demikian sumber daya ekonomi juga harus direlakan keluar NTT yang berdampak pada masyarakat yang tidak bisa menikmati sumber daya ekonomi yang seharusnya berputar di NTT. Karena itulah ditegaskan pria kelahiran Oenesu-Kupang ini bahwa pembangunan sektor wisata di NTT perlu bertransformasi, dari yang semula berjalan secara sektoral menjadi komprehensif. Melalui disertasinya, Gubernur VBL merekomendasikan pendekatan pembangunan inklusif yang berbasis pada kekuatan sumber daya lokal dan berkelanjutan. 

“Model pembangunan pariwisata NTT berkelanjutan atau _sustainable tourism_ adalah dengan adanya harmonisasi secara komprehensif antara komponen lingkungan hidup, ekonomi, budaya dan sosial, yang ditautkan dengan faktor kelembagaan dan dipayungi oleh kebijakan publik. Dengan demikian, NTT bukan lagi suatu daerah dengan kondisi alam kering, miskin, tertinggal, dan tidak mampu berkompetisi dengan wilayah lainnya. NTT telah bangkit dengan menyadari adanya keindahan dan potensi alam sebagai kekayaan yang dimiliki dan bertransformasi menuju masyarakat NTT sejahtera,” tegasnya.

Tidak lupa Ia pun mengatakan, penelitian yang ia lakukan tidak semata-mata hanya untuk meraih gelar Doktor saja. Lebih dari pada itu,  penelitian ini dilakukan untuk membuat sebuah _grand design_ dan peta jalan bagi pariwisata NTT sebagai “lokomotif”pembangunan di bumi Flobamorata dengan keterlibatan semua komponen masyarakat.

“Hasil riset saya, agar setiap komponen masyarakat terlibat dalam pembangunan pariwisata. Dan jika itu semua tidak kita implementasikan, maka riset itu sama saja tidak berguna. Oleh karena itu, setiap regulasi yang kita buat dan hasilkan harus bersifat kolaboratif kerja bersama dengan setiap komponen, pemangku kepentingan, para _stakeholder_ terutama tentu saja setiap elemen masyarakat. Semua itu pasti banyak tantangan. Tapi dengan bekerja secara kolaboratif, maka _grand design_ pariwisata yang kita hasilkan akan membawa dampak yang signifikan bagi pembangunan ekonomi masyarakat NTT,” jelasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Interdisiplin yang juga sekaligus penguji disertasi ini, Titi Susilowati Prabawa, S.Pd., M.A., Ph.D., menyampaikan bahwa Viktor Bungtilu Laiskodat adalah lulusan ke-67. Hasil penelitian ini sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pembangunan pariwisata di NTT.

"Gelar doktor yang resmi disandang, beliau dapat memanfaatkan hasil penelitiannya sebagai landasan penentuan kebijakan pariwisata untuk wilayah NTT dan diharapkan dapat terus mengasah daya kritisnya sebagai intelektual interdisiplin sesuai dengan prinsip yang diajarkan oleh almamaternya dalam mengemban tugas-tugas selanjutnya sebagai Gubernur demi kemajuan pembangunan NTT," jelas Titi.

Disertasi doktoral pariwisata ini berhasil dipertahankan VBL, Gubernur NTT dihadapan para penguji, yaitu Prof. Dr. Gatot Sasongko, S.E., M.S., Titi Susilowati Prabawa, S.Pd., M.A., Ph.D., dan Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph.D. (Rektor UNDANA). Bertindak sebagai promotor dalam ujian ini adalah Prof. Daniel D. Kameo, S.E., M.A., Ph.D., dengan Ko Promotor Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Ak., dan Dr. Wilson Therik, S.E., M.Si.

 *Sumber :radithumsntt

*Editor: bungmarmin


Iklan

Iklan