YFSP Gandeng Pendeta dan Biarawati Salurkan Bantuan Sembako di 2 Desa Kabupaten TTS dan Belu


KUPANG,MT.NET- YAYASAN Fahiluka Surya Pertiwi, YFSP dalam program tahap pertama bakso 7 Manfaat 1 Paket terus membantu warga desa yang kurang mampu akibat Dampak Covid-19.  Semangat berbela rasa dan tepa selira untuk aksi kemanusian tak kunjung padam. Kali ini di dua desa,  Naukae Kabupaten TTS dan Fatubeno Kabupaten Atambua.

Di Desa Naukae Kecamatan Kuatnana  Kabupaten  TTS YFSP mempercayakan pendistribusian paketnya kepada Ketua Majelis Jemaat Manikin, yang pengantaran paket sembakonya dilakukan oleh JNE Kota Kupang, dan proses serah terimanya disaksikan oleh beberapa jemaat setempat. 

Semangat tim untuk turun dan berbagi dengan masyarakat patut di apresiasi, karena kondisi lapangan yang cukup sulit, Tim dengan mengendarai motor menyeberangi sungai dan melintasi jalan yang sempit di bawah guyuran hujan berupaya hadir langsung di tengah rumah masyarakat yang kondisinya sangat sedehana.  
Paket sembako diberikan kepada 30 Kepala Keluarga di Jemaat Manikin, Desa Naukae, yang sebagian besar adalah para lansia, dengan perincian :
Jemaat Nekmese Manikin sebanyak 9 KK, Jemaat Fatusion Kabuka sebanyak  7 KK, Jemaat Pniel Noenu’u sebanyak  7 KK, dan Jemaat Sontolas Lotto sebanyak 7 KK. 

Proses pembagian bantuan memakan waktu 2 hari karena kondisi jalan yang  kurang baik di 2 Jemaat yaitu Jemaat Fatusion Kabuka dan Jemaat Pniel Noenu’u. 

Ketua Majelis Jemaat Manikin mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim dan mendoakan agar semoga semua tetap sehat dan selalu menjadi berkat bagi banyak orang.

Jika di Desa Naukae yang mendistribusikan paket adalah seorang ibu Pendeta, maka di Kelurahan Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua, Tim YFSP juga melibatkan seorang Suster/Biarawati yang dengan penuh keikhlasan berkenan  mendistribusikan paket ke masyarakat. Aksi sosial memberi bantuan sembako pada kedua desa tersebut terlaksana pada tanggal 11 Mei 2020.
Ketua YFSP, Elisabeth Liu, S.Sos, SH, mengatakan, "kami angkat topi kepada Ibu Pendeta dan Suster yang telah memberikan contoh tentang semangat melayani atas dasar kasih, atas dasar kemanusiaan. Seperti yang tertulis dalam Matius 20:28 : sama seperti Anak Manusia yang datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."

Menurut Ketua Yayasan dari proses pembagian paket sembako tahap Pertama, YFSP dan Diaspora NTT di Jateng dan DIY telah melihat bahwa masih banyak masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. Karena itu mereka juga punya rencana untuk kegiatan Tahap kedua. YFSP juga merasa bersuyukur kini Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah sudah disalurkan. Selain merasa syukur tapi sedikit kesal BST tak mengakomodir semua, data penerima bantuan tidak objektif sesuai aturan.

"Puji Tuhan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah telah turun dan mulai dibagikan kepada masyarakat tidak mampu yang ada dalam data pemerintah. 
Ini sangat berarti dalam proses melewati pandemic ini. Namun dalam pelaksanaan di lapangan masih terdapat kendala karena ada yang tidak tepat sasaran.
Ada yang masuk dalam kategori mampu, tapi mendapatkan BST. 
Demikian pula sebaliknya, ada masyarakat yang benar-benar tidak mampu, tetapi mereka tidak masuk dalam daftar penerima BST." papar ketua dalam rilisnya WhatsApp.

YFSP dalam planningnya untuk pembagian paket Baksos Tahap Kedua, akan fokus pada masyarakat terdampak COVID-19 yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. 

Elisabeth Ketua Yayasan dalam persiapan aksi tahap kedua mengajak, "melihat ada banyak  saudara-saudara kita  yang belum dapat bantuan, seperti BST oleh karena itu kami dari YFSP tetap mengajak semua pihak dimana saja berada, yang saat ini dalam keadaan cukup makan dan keadaannya jauh lebih baik dari saudara-saudara kita yang saat ini sangat kelaparan karena tidak ada makanan dalam rumah mereka, marilah kita mengulurkan tangan kita, kita tularkan virus berbagi."

Kegiatan Bakso melalui paket sembako seperti ini dalam masa pandemik covid-19, menurut pihak YFSP di Kota Semarang lebih dikenal dengan sebutan, "Jogo Tonggo” maka di NTT kita serukan “Jaga Katong Pung Sodara.”***(Mm/EL)

Iklan

Iklan