Tewasnya Pensiunan Guru Di Kamar Kos Ketika Bersama Seorang Perempuan Mantan Muridnya



KUPANG,MT.NET- SEORANG Kakek usia 60-an tahun kemarin, Sabtu  (23/05) sore kira-kira pukul 15.00 WITA ditemukan tewas di kos-kosan RT 04/ RW 05 Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang. Kakek ini adalah seorang pensiunan guru, berinisial AS warga Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang. Dia ditemukan tewas ditangan  seorang perempuan muda berusia sekitar 20-an tahun. Perempuan muda tidak lain adalah warga Kelurahan yang sama dari Manutapen sebut saja Yn.  Perempuan muda, Yn mengaku dia sebagai mantan murid dari kakek pensiunan guru tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari media korantimor.com AS dan Yn mendatangi kos-kos-an Bravo Lima  di Jl.  Bundaran PU, Keluruhan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang yang biasa digunakan sebagai tempat esek-esek pada Sabtu siang kemarin. Keduanya menempati salah satu kamar kos tersebut. Sewaktu datang AS dan Jn terlihat sehat-sehat saja tanpa ada gejala sakit.

Tapi alhasil ketika sore pukul 15.00 Wita terjadi sesuatu yang mengejutkan. Seseorang yang mengaku sebagai pemilik kos menelepon Brigade Sehat Kota dan mengatakan ada yang sakit. 

Sehingga saat itu Tim Brigade Kupang Sehat datang ke tempat itu dan memesiksa AS, tetapi hasilnya ternyata AS telah meninggal dunia.  

Kejadian itu pun lalu dilaporkan kepada ketua RT dan RW serta Lurah Oebufu. Kemudian dilakukan diinterogasi oleh aparat Kelurahan setempat.  Yn mengaku kalau keduanya adalah warga Manutapen, Kecamatan Alak.  Ia adalah mantan murid dari AS di salah satu SMPN di Kecamatan Alak.

Setelah aparat kepolisian melakukan interogasi terhadap Yn dan pengolahan TKP, mayat AS dibawa ke RSUD Bhayangkara Kota Kupang untuk diotopsi.  

Menurut Ketua RT.4 Kelurahan Oebefu, Imanuel Ndun yang ditemui di teras rumahnya ketika dicaritahu mengenai kejadian itu dan suasana kos itu sebetulnya, beliau  membenarkan dan mengakui adanya penemuan mayat di salah satu kamar kos Bravo Lima.  

“Perempuan Yn mengaku kalau ia adalah mantan murid dari AS.  Katanya, Ia bertemu AS ketika melihat AS sakit dan membawanya ke kos- kos-an itu untuk ditolong. Katanya begitu. Kami sudah tanya dia ulang-ulang tapi dia bersikeras menemukan AS di jalan dan membawa ke kamar itu,” ujar Imanuel Ndun, Ketua RT. 04, Oebufu ketika ditemui  dikediamannya tak jauh dari TKP.

Ketua RT, Imanuel Ndun menginformasikan dan menyayangkan kos itu pemiliknya anggota Propam Polda NTT (NA) yang tidak pernah melaporkan tentang identitas penghuhi kost tersebut.  

“Itu kos tapi penghuninya tidak jelas, tidak pernah melapor kepada kami. Pemiliknya juga tidak pernah melapor padahal seharusnya sebagai aparat polisi lebih memahami aturan,” ujar Imanuel.

Sementara itu Lurah Oebufu, Zet Batmalo yang dikonfirmasi tim media ini melalui telepon selularnya tadi malam mengakui adanya temuan mayat di salah satu kamar kos milik tersebut. Menurut Batmalo, AS ditemukan tewas  bersama seorang perempuan yang mangaku sebagai mantan muridnya di SMPN 6 Kota Kupang.

Saat ditanya tentang keluhan warga sekitar bahwa terkesan aparat kelurahan ‘tutup mata’ bahkan melindungi kos sering dijadikan tempat ‘esek-esek’ tersebut, Batmalo membantahnya. “Kesan melindungi itu tidak benar karena buktinya kami melakukan pemeriksaan bersama Babinkantibmas, Babinsa serta Ketua LPM,” katanya.

 Batmalo mengakui pihaknya telah mendapat informasi dari masyarakat bahwa tempat tersebut sering dijadikan tempat ‘esek-esek’.

 “Memang selama ini ada informasi demikian, tapi belum terbukti. Kita beberapa kali lakukan pemeriksaan terhadap kos-kosan di seluruh wilayah Kelurahan Oebufu. Namun belum kita temukan sesuai informasi itu.  Kami pasti akan tindak tegas pemilik kosnya, siapapun orangnya kalau kamar kosnya dijadikan tempat seperti itu,” tutur Lurah Oebufu.

 Sementara itu warga setempat yang ikut menyaksikan kejadian itu mengatakan, mengatakan, kos-kosan itu sudah menjadi tempat esek-esek sejak lama.  “Om-om biasa bawa perempuan ke kamar kos itu. Ada yang umurnya setengah tua, bahkan ada anak-anak remaja.  Sudah beberapa kali operasi, tapi informasi operasi bocor sehingga tidak ditemukan pasangan esek-esek.,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.

 Ia sangat menyangsikan keterangan Yn sebagaimana dikatakan Ketua RT setempat.  “Aneh, masa murid ketemu mantan guru di jalan sedang sakit.  Lalu dibawa ke kos-kosan orang yang tak dikenal di Oebufu untuk ditolong. Padahal keduanya tinggal di Manutapen, Alak. Jauh sekali dari Manutapen ke Oebufu,” jelasnya.

 Lagi pula di masa Pandemi Covid-19 ini, lanjutnya, siapa orang yang mau tolong orang yang dilihat sakit dan pusing-pusing di jalan?  
"Yang ada orang akan menjauh.  Lalu saat ini, siapa pemilik kos yang mau terima orang tak dikenal yang  sakit dan pingsan di kosnya.  Keterangan ini lucu sekali,” ujarnya.
(Kt/Mm)

Iklan

Iklan