Ratusan Warga NTT Tertahan Di Sape NTB Minta Perhatian Pemprov NTT



KUPANG,MT.NET- NASIB malang harus dihadapi warga NTT di luar daerah yang baru pada saat ini kembali pulang. Kembali ke NTT ketika pemerintah telah membuat keputusan  menutup semua pelabuhan untuk kapal penumpang, dan diperbolehkan hanya kapal barang. Hal ini terjadi hanya karena upaya memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.

Keputusan tersebut membuat ratusan warga masyarakat NTT yang tertahan di Sape mengeluh akibat dari belum adanya penyikapan lebih lanjut sebagai solusi terbaik dari pemerintah provinsi NTT agar mereka bisa menyeberang sampai ke Labuan Bajo. Padahal waraga NTT sudah melakukan perjalanan dari Bali dan juga  dari Mataram hendak ke Labuan Bajo namun tertahan di kecamatan Sape.

Keputusan penutupan pelabuhan bagi penumpang oleh Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur telah mengeluarkan kebijakan dengan surat Operasional Pelabuhan Penyeberangan ke GM PT. ASDP Indonesia Ferry (Dishub. 550/552.3/248/IV/2020 dan penutupan beberapa pelabuhan di beberapa daerah.

Muhamad Ahyar salah satu dari ratusan warga saat dihubungi mengatakan, tertahannya ratusan warga masyarakat NTT  di Kecamatan Sape karena belum ada kebijakan membuka layanan transportasi laut agar kami bisa melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo padahal sudah tertahan disini kurang lebih Empat (4) hari.

Lanjut Muhammad Ahyar mahasiswa jurusan sosiologi STKIP BIMA ini mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada pihak pemerintah provinsi NTT maupun kabupaten Manggarai Barat  yang memperhatikan kami dan kami juga mendengar bahwa Gubernur Victor B Laiskodat mengatakan yang boleh masuk ke NTT adalah warga masyarakat NTT itu sendiri.

"iya abang kami disini sudah tidak ada uang makan dan minum bahkan kami harus berpencar untuk mencari makanan dan minuman agar bisa bertahan disini dan kami disini juga tidak ada keluarga padahal kami berharap sekali kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten agar bisa perhatikan kami," tutur Anyar saat dihubungi via telpn.

Ia pun sangat mengharapkan semoga pemerintah provinsi mencari solusi secepatnya dengan segera membuka akses kapal penumpang dan kalau memang belum bisa maka setidaknya perhatikan kami dengan membantu menyalurkan kebutuhan pokok seperti makanan, minuman dll, tutupnya.

Sampai saat ini sebagian masyarakat NTT memilih berpencar untuk mencari makanan dan minuman agar bisa bertahan di Pelabuhan Sape Nusa Tenggara Barat.***


(Sumber:Markus Kari, RK.News)

Iklan

Iklan