Kupang,mutiaratimur
Salah satu topik penting yang selalu dikampanyekan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam kunjungan kerja (kunker) di daratan Timor yang dimulai dari Kabupaten Malaka, Belu dan TTU adalah tentang kelor. "Saat kita mengalami kurang gizi segeralah konsumsi kelor. Karena kelor proteinnya lebih tinggi dari susu," tandas Gubernur VBL di depan peserta Raker bersama Bupati TTU, para Camat, para Lurah dan Kades, para tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan serta undangan lainnya di Balai Biinmafo Kefamenanu, Rabu (12/02/2020).
Dalam nada sedikit bercanda, Gubernur VBL menuturkan, "Karena itu, yang belum makan kelor, sebaiknya bertobat sudah."
Badan dunia PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebut Gubernur VBL, telah mengakui bahwa kelor merupakan pohon ajaib atau miracle tree. "Sekarang kelor lagi diminati dunia," kata Gubernur VBL seraya menambahkan, "tiga biji kelor sama dengan lima gelas susu."
"Karena itu, setelah keluar dari ruangan ini yang tidak kampanyekan kelor; saya berdoa sungguh-sungguh, dia tidak layak untuk hidup," tegas Gubernur VBL, disambut gelak tawa peserta Raker.
Di tempat yang sama, Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt mengatakan, di Kabupaten TTU telah mewajibkan setiap kepala keluarga (KK) untuk menanam 10 pohon kelor. "Karena itu, kami harap TTU bisa dibantu bibitnya dari dinas provinsi," pinta Bupati Ray.
Sementara itu, salah seorang peserta Raker yang juga Camat Insana, Aloysius Neno, S.Sos mengaku, pihaknya telah mewajibkan semua KK di wilayahnya untuk tanam kelor.
"Kami di Kecamatan Insana, saya sudah wajibkan setiap KK untuk tanam 40 pohon kelor. Kami dapat 10 anakan dari Pak Bupati TTU, 15 anakan dari Ketua PKK Kabupaten TTU, Ny. Kristina Muki dan dari pihak kecamatan sebanyak 15 pohon. Sehingga total semua sebanyak 40 pohon kelor," kata Alo Neno dan menambahkan, tidak hanya kelor tetapi juga warga di Insana mereka tanam kacang hijau.
"Semua ini untuk memenuhi kebutuhan ketahanan pangan warga," ucap Alo Neno, datar.***
(Valeri Guru/Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT).
Salah satu topik penting yang selalu dikampanyekan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam kunjungan kerja (kunker) di daratan Timor yang dimulai dari Kabupaten Malaka, Belu dan TTU adalah tentang kelor. "Saat kita mengalami kurang gizi segeralah konsumsi kelor. Karena kelor proteinnya lebih tinggi dari susu," tandas Gubernur VBL di depan peserta Raker bersama Bupati TTU, para Camat, para Lurah dan Kades, para tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan serta undangan lainnya di Balai Biinmafo Kefamenanu, Rabu (12/02/2020).
Dalam nada sedikit bercanda, Gubernur VBL menuturkan, "Karena itu, yang belum makan kelor, sebaiknya bertobat sudah."
Badan dunia PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebut Gubernur VBL, telah mengakui bahwa kelor merupakan pohon ajaib atau miracle tree. "Sekarang kelor lagi diminati dunia," kata Gubernur VBL seraya menambahkan, "tiga biji kelor sama dengan lima gelas susu."
"Karena itu, setelah keluar dari ruangan ini yang tidak kampanyekan kelor; saya berdoa sungguh-sungguh, dia tidak layak untuk hidup," tegas Gubernur VBL, disambut gelak tawa peserta Raker.
Di tempat yang sama, Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt mengatakan, di Kabupaten TTU telah mewajibkan setiap kepala keluarga (KK) untuk menanam 10 pohon kelor. "Karena itu, kami harap TTU bisa dibantu bibitnya dari dinas provinsi," pinta Bupati Ray.
Sementara itu, salah seorang peserta Raker yang juga Camat Insana, Aloysius Neno, S.Sos mengaku, pihaknya telah mewajibkan semua KK di wilayahnya untuk tanam kelor.
"Kami di Kecamatan Insana, saya sudah wajibkan setiap KK untuk tanam 40 pohon kelor. Kami dapat 10 anakan dari Pak Bupati TTU, 15 anakan dari Ketua PKK Kabupaten TTU, Ny. Kristina Muki dan dari pihak kecamatan sebanyak 15 pohon. Sehingga total semua sebanyak 40 pohon kelor," kata Alo Neno dan menambahkan, tidak hanya kelor tetapi juga warga di Insana mereka tanam kacang hijau.
"Semua ini untuk memenuhi kebutuhan ketahanan pangan warga," ucap Alo Neno, datar.***
(Valeri Guru/Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT).