Wartawan Profesi Berkorban Untuk Orang Lain


Kupang,mutiaratimur.net 

Natal bersama Lintas Wartawan   di Kota Kupang, Provinsi NTT diadakan pada hari Jumat (17/1/2020) bertempat di aula Universitas Pendidikan Guru (UPG) 45. Acara natal bersama ini mengangkat  tema, "Jadilah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang" dan Sub tema, "Jadilah Pewarta Yang Bersahabat dengan semua orang. "

Tema yang kuat pesannya, menginspirasi Pdt. Jeri Adoe, S.Th. dalam homilihnya ketika memimpin ibadat menitipkan beberapa pesan bermakna bagi para wartawan, antara lain:  1) Wawartawan adalah orang yang bersahabat dengan yang lain  apa  orang adanya.Wartawan yang selalu bersahabat dengan siapa saja dan menjadi korban bagi yang lain.

2) Wartawannya adalah orang yang punya andil besar bagi orang lain. Melalui wartawan ada orang atau pejabat selalu ditulis dan dibesarkan di media. Orang atau pejabat itu  menjadi semakin besar karena adanya wartawan.

3) Wartawan adalah orang yang menulis antara mengangkat atau memuji sesuatu atau seseorang dan bisa juga menjatuhkan sesuatu keadaan atau seseorang.

Karena itu pesan lanjut dari pendeta, membuat berita harus sesuai dengan fakta. Hindari berita hoax, yang kurang membantu orang lain. Beritakan sesuai fakta. Angkatlah berita orang-orang kecil,  orang-orang susah  disekitar kita sehingga mereka bisa mendapat perhatian untuk bisa terbantu.
Informasi yang masih kabur perlulah mendapat sumber yang benar objektif dan layak dipertanggungjawabkan baru diberitakan.

Ketua Panitia Natal Bersama, Frans Maksi dalam sambutan laporannya kembali menekankan apa yang dititipkan pendeta.  Selain itu Frans Maksi juga menyampaikan tentang rencana dan susunan organisasi kepanitian yang dibentuk dalam waktu yang singkat. Acara kebersamaan natal lintas media  selain ibadat bersama, sambutan laporan pantia  dan  tak lupa pula  ada acara pesan natal seperti dari Wartawan Senior, Pemerintah dan Perguruan Tinggi UPG 45.

Anton Taolin,wartawan  senior mengungkapkan pesannya, wartawan bagaikan amplop dan perangko Surat. Ketika sampai di penerima amplop dan perangko tak hiraukan lagi,  karena yang terpenting penerima surat adalah isi di dalam amplop. Wartawan  terkadang menulis mengorbankan orang tertentu dan menyenangkan atau menguntungkan orang lain. Karena itu menulis harus dari fakta dan data yang sebenarnya dan tak perlu merugikan yang lain.

David Selan Rektor UPG 45, sebagai wartawan harusnya, Benar katakan Benar, salah katakan salah. wartawan menyuarakan suara kenabian. Berani dan objektif supaya tetap survive dan tersohor dan terpercaya.

Ferri Guru mewakili Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Humas dan Protokol Setda NTT bersedia bersahabat dengan semua media.  Selama ini, Ferri menjelaskan, perlakukan humas dan protokol setda NTT tak pernah ada perbedaan. Semua tetap dilayani, bahkan kalau sahabat media bertamu bisa mendapat secara gratis buku cetak untuk dibaca. Membaca itu penting, karena membaca adalah nutrisi buat otak, sehingga membantu dalam menulis secara baik dan benar sesuai struktur bahasa tulis. Kalau wartawan  sudah menulis dengan baik dan cerdas, maka  masyarakat juga sebaiknya harus menjadi  pembaca yang  baik dan cerdas.

Acara Natal bersama ini dihadiri oleh para jurnalis, baik media cetak, elektronik dan on line juga hadir tamu dari Pemerintahan Provinsi NTT, Perguruan Tinggi UPG dan undangan lainnya.***



Iklan

Iklan