Kupang, mutiaratimur.net
Kegiatan konsolidasi organisasi perempuan yang diselenggarakan Badan Kejasama Organisasi
Wanita Provinsi (BKOW) NTT hari Rabu (29/1/2020) di Aula Rumah Jabatan Gubernur
NTT punya cerita tersendiri soal terbentuknya organisasi perempuan yang
dipimpinjn Dra. Kristofora B. Bantang.
Kristofora B. Bantang menjelaskan, Organisasi Perempuan
sudah hampir mencapai 40 tahun. Sebelum terbentuknya BKOW pada tahun 1979 dibentuk
BPOW (Badan Penghubung Organisasi Wanita) dan pada tanggal 20 Desember 1985
melalui Musyawarah Besar ke-2 BPOW ditetapkan perubahan nama BPOW menjadi BKOW.
Pada tahun 1990 atas prakarsa Ny.M.SO Fernandes
selaku ketua Dewan Pembina BKOW NTT dibentuk di tiap kabupaten di NTT dengan
nama GOW (Gabungan Organisasi Wanita) yang berkedudukan di ibu kota kabupaten. Ada
sekitar 60 anggota BKOW yang bergabung saat itu yang terdiri dari: organisasi
fungsional, pofesi, sosial, keagamaan dan lain-lain.
Menjadi anggota BKOW
ada persyaratan yang ditentukan, antara lain berkedududukan di Kupang, organisasi yang
mempunyai pimpinan tingkat nasional,
mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang tidak
bertentangan dengan AD/ART BKOW.
BKOW di atas kertas
memang tercatat keanggotaannya ada 60 organisasi, namun yang aktif hanya 22
anggota organisasi. Hal itu disebabkan karena restrukturisasi kader di internal
organisasi induk belum berjalan
maksimal, banyak pengurus organisasi induk tidak aktif, dan adanya perampingan
badan/dinas/instansi dari waktu ke waktu.
BKOW sebagai organisasi pada dasarnya telah
memiliki 7 bidang kerja, bidang organisasi dan kaderisasi, bidang
pendidikan dan IPTEK, bidang kesra dan lingkungan hidup, bidang
ekonomi,koperasi dan tenaga kerja, bidang hukum dan HAM, bidang politik dan
humas, serta bidang Yayasan dan pendanaan. Pengurus di Pusat yang berkedudukan di Jakarta dikenal dengan
Konggres Wanita Indonesia (KOWANI).
BKOW kini mempunyai kegiatan program unggulan yang
telah dirancang sejak forum MUSDA tahun 2017. Program unggulan itu, antara lain
cerita rakyat dari RT desa atau kelurah dampingannya, Perempuan, Politik dan
Sosial melalui kegiatan pasar murah, kunjungan ke lembaga pemasyarakatan dan
pantai asuhan.
Gambaran lahirnya organisasi perempuan dan kegiatan
program dalam rangka kolaborasi dengan program pemerintah NTT. Kolaborasi
sebagai bentuk aktualisasi menuju NTT bangkit dan sejahtera. Sejarah lahirnya organisasi perempuan
disampaikan agar peserta mengenal lebih jauh wadah tersebut.
Karena oraganisasi ini terbentuk dan hadir dengan
tujuan, antara lain membangun semangat solidaritas perempuan dalam upaya
mencegah danmenanggani pelbagai persoalan perempuan dan anak di NTT; membangun
semangat kerja bersama membebaskan perempuan dan anak dari persoalan
kemiskinan, traffiking,kekerasan berbagai bentuk dan
motif,kesehatan,keterbatasan sumberdaya, ketrampilan,sosial dan ekonomi;
membangunan kekuatan organisasi
perempuan lintas issue, agama, profesi dan generasi demi teraktualisasinya
program pemerintah NTT sekarang dan disini.
Demikian
Ketua BKOW NTT dalam paparan soal organisasi perempuan dan program dihadapan 230
peserta dari berbagai organisasi, para narasumber dan awak media pada acara
diskusi publik konsolidasi oraganisasi
perempuan NTT.***