Kupang – Dalam sambutan pada acara Welcome Dinner Musyawarah Daerah (Musda) IX DPD REI NTT Tahun 2025, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran dan dukungan REI NTT terhadap pembangunan di Kota Kupang. Kegiatan yang digelar di Pitoby Sport Center, Selasa malam (29/7), menjadi momentum kebersamaan antara pemerintah dan dunia usaha di tengah keterbatasan fiskal.
“Ketika Kupang sedang sulit, REI hadir. Ini bukan hal sepele. Di tengah keterbatasan fiskal dan minimnya belanja modal akibat pemangkasan anggaran dari pusat, kehadiran REI membuktikan bahwa kita tidak sendiri,” tegas Wali Kota.
Ia mengungkapkan bahwa anggaran belanja modal hingga perjalanan dinas Kota Kupang mengalami pemotongan hingga 50%. Untuk menyiasati itu, Pemkot Kupang memilih kebijakan efisiensi dengan tidak membeli mobil dinas baru bagi Wali Kota, Wakil Wali Kota, maupun unsur pimpinan DPRD.
“Kami hemat Rp4 miliar dari tidak beli mobil dinas. Dana itu kami alihkan untuk renovasi dan pembangunan rumah rakyat. Inilah bentuk keberpihakan kami,” ujar Christian Widodo, disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang juga menyoroti pentingnya menangani kawasan kumuh sebagai bagian dari tanggung jawab kolektif semua pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta seperti REI.
“Kawasan kumuh bukan hanya soal tampilan. Ia adalah cermin bahwa ada warga yang belum dapat air bersih, sanitasi, hunian layak, hingga hak atas tanah yang jelas. Ini soal keadilan sosial,” ungkapnya.
Ia mengajak REI NTT dan para pengembang untuk terus berkolaborasi bersama Pemkot Kupang guna menciptakan hunian layak, berkualitas, dan terjangkau.
“Satu rumah dibangun, 185 sektor ekonomi ikut bergerak. Dari semen, pasir, besi, listrik, hingga UMKM dan pekerja lokal. Karena itu saya percaya, REI adalah mitra strategis Kota Kupang,” kata Wali Kota.
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, yang turut hadir dalam acara ini, memberikan sambutan hangat dan apresiasi terhadap REI NTT dan Pemerintah Kota Kupang.
“Kupang mungkin jauh di Timur, tapi semangatnya selalu di depan. Saya bangga melihat REI NTT di bawah Bobby Pitoby yang aktif dan berkomitmen,” kata Joko.
Ia juga menyatakan komitmen DPP REI untuk terus mendorong kolaborasi antarwilayah dan antarlevel kepemimpinan agar pembangunan perumahan terus berjalan, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dalam momen yang sama, Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby, secara resmi menyampaikan bahwa dirinya tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua untuk periode 2025–2028. Ia menyampaikan rasa syukurnya karena di dua periode kepemimpinannya sejak 2016, REI NTT berkembang pesat.
“Dulu anggota kita hanya 17 perusahaan. Sekarang sudah 104 anggota aktif yang tersebar dari Kupang sampai Flores, Alor, Lembata, Rote, hingga Sumba,” jelas Bobby.
Ia berharap ketua terpilih dalam Musda IX akan melanjutkan semangat kekompakan, kolaborasi dengan pemerintah daerah, dan keberpihakan kepada rakyat kecil.
Musda IX dijadwalkan berlangsung pada Rabu (30/7) di Harper Hotel dengan agenda utama pemilihan ketua dan pelantikan pengurus baru DPD REI NTT dan ada tiga nama calon yang akan berebut estafet kepemimpinan.*(go)