Kupang – Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., menghadiri kegiatan “Mengukir Jejak-Jejak Perempuan GMIT Klasis Kota Kupang” di Gedung Pramuka Penfui, Kamis (3/7). Acara ini menjadi momen reflektif dan inspiratif yang mengukuhkan peran strategis perempuan GMIT dalam pelayanan gereja dan pembangunan masyarakat Kota Kupang.
Turut hadir sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Pendeta Jesmarianus R. Djonaga, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT Dr. Zet Sony Libing, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTT Jusuf Lery Rupidara, serta Pengurus Perempuan Sinode GMIT dan Ketua Kwarda Pramuka NTT Piter Manu.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Serena Cosgrova menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kontribusi perempuan GMIT. “Kegiatan ini bukan sekadar mengenang, tetapi juga meneladani. Ini penghormatan bagi jejak perempuan GMIT yang telah memperkuat kehidupan bergereja dan bermasyarakat,” ujarnya.
Serena menegaskan bahwa semangat acara ini selaras dengan visi Kota Kasih: Rumah Bersama yang Maju, Mandiri, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Ia juga menyoroti pentingnya kesehatan mental, mengingat tren meningkatnya kasus bunuh diri di Kota Kupang.
“Saya sangat menghargai perhatian terhadap kesehatan mental, pemilihan obat yang tepat, serta pelatihan kecantikan dan perawatan diri. Ini pendekatan holistik bagi kesejahteraan perempuan,” katanya.
Sebagai pemimpin perempuan, Serena mendorong peserta untuk merawat diri secara fisik dan emosional, serta menciptakan ruang inklusi bagi penyandang disabilitas. “Kita semua terpanggil untuk merangkul dan mengayomi dengan kasih,” tegasnya.
Wakil Wali Kota juga memperkenalkan program unggulan Pemerintah Kota Kupang, SABOAK (Sunday Market Buat Orang Kupang), sebagai wujud nyata pemberdayaan UMKM lokal. Ia menyebut bahwa perputaran uang dalam program tersebut sudah mencapai Rp250 juta pada minggu kedua pelaksanaannya.
“Saya mengajak ibu-ibu GMIT untuk ikut serta. Daftarkan produk dan usahanya. Ini potensi besar untuk ekonomi keluarga,” ajaknya antusias.
Di akhir sambutan, Serena mengajak seluruh perempuan GMIT untuk menjadi pemimpin berjiwa kasih, yang melayani dengan hati, berani bersuara, dan membawa perubahan. “Ketika perempuan maju, maka Kota Kupang pun ikut maju,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Ostin Leo Lede Maliogha, S.Sos., menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 78 peserta dari 37 gereja GMIT Klasis Kota Kupang, dari target 94 peserta.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran hak-hak perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik, serta membentuk jaringan solidaritas antarperempuan.
Ia menambahkan, acara ini bertujuan meneladani tokoh-tokoh perempuan dalam Alkitab, termasuk Yesus Kristus sebagai Gembala Agung, untuk melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan yang mampu memberdayakan lingkungan sekitarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu semangat baru bagi perempuan GMIT dalam membangun Kota Kupang yang lebih inklusif, adil, dan penuh harapan. *(go)