Kupang — Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkianus Laka Lena, secara resmi mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank NTT yang digelar pada Kamis (15/05/25). Dalam konferensi pers usai rapat, ia membeberkan dinamika proses seleksi manajemen baru Bank NTT yang dinilai sebagai langkah krusial untuk masa depan perbankan daerah.
RUPS Luar Biasa dihadiri langsung oleh para pemegang saham, termasuk bupati dan wali kota se-NTT, serta Gubernur sebagai pemegang saham pengendali. Agenda utama dalam rapat luar biasa tersebut adalah seleksi dan penetapan nama-nama calon direksi dan komisaris utama yang akan diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penilaian dan persetujuan.
Dalam keterangannya, Gubernur Melky menyampaikan bahwa sebanyak 27 orang mendaftar untuk mengisi posisi penting di jajaran direksi dan komisaris. Namun, satu orang dinyatakan gugur karena memiliki jabatan yang tidak sesuai ketentuan.
“Kita sudah melakukan proses penilaian terhadap hasil kerja dan latar belakang para kandidat. Untuk saat ini, kita butuh 4 orang direksi dan 2 komisaris. Total 6 posisi strategis. Setelah seleksi, 13 orang telah masuk dalam pengukuran tahap akhir,” ujar Gubernur.
Dari hasil diskusi para pemegang saham, berikut beberapa nama dan posisi yang diusulkan ke OJK:
Komisaris Utama: Doni H. Heatubun (mantan Kepala BI Perwakilan NTT)
Komisaris Independen: Frans Gana (diangkat kembali), Eko Sitiabudi, Yosef Jiwadeole
Komisaris Tambahan: Satu nama dari Bank Jatim (dalam proses finalisasi)
Calon Direksi yang Diajukan untuk Uji Kelayakan dan Kepatutan di OJK:
Direktur Utama: Charli Paulus dan Y.L. Praing
Direktur Operasional dan SDM: Y.L. Praing dan Rahmat Saleh
Direktur Kredit: Allo Geong
Direktur IT: Soni Pelokila
Direktur Kepatuhan: Revi (Bank Jatim)
Direktur Treasury dan Keuangan: Heru (Artha Graha)
Direktur Dana: Siti Aksa
Melki menyebut bahwa proses seleksi dilakukan secara ketat oleh Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) Bank NTT. Dari 27 pendaftar, termasuk 13 calon direksi dan 11 calon komisaris, seluruh nama yang diajukan telah lolos verifikasi dan tidak memiliki catatan permasalahan.
“Semua yang terpilih adalah orang-orang perbankan murni. Tidak ada dari kalangan mantan politisi maupun birokrat. Semuanya kami periksa secara ketat.
Untuk sementara, masa jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT, Umbu Praing, bersama jajaran direksi yang ada diperpanjang hingga proses fit and proper test di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selesai dan pelantikadefenitif dilakukan," tegasnya.
“Proses seleksi ini kami pastikan berlangsung transparan, profesional, dan sesuai dengan ketentuan OJK. Tidak ada intervensi politik. Semua berbasis kinerja dan kapasitas calon,” tegas Gubernur.
Selain pengisian jabatan, RUPS juga membahas pentingnya penyusunan ulang rencana bisnis jangka menengah Bank NTT, termasuk restrukturisasi internal dan penataan ulang sistem kepemimpinan.
“Kami sudah sepakat untuk menyusun kembali rencana bisnis dan akan membahasnya lebih lanjut dengan formasi direksi baru. Proses ini akan paralel dengan persetujuan dari OJK,” jelasnya.
Gubernur Melky juga menekankan bahwa transformasi Bank NTT tidak hanya soal struktur, tetapi juga soal peningkatan kepercayaan publik, tata kelola, dan inovasi layanan keuangan digital.
RUPS luar biasa ini menjadi momen penting dalam transformasi Bank NTT sebagai bank pembangunan daerah. Dengan jajaran baru yang kompeten dan proses seleksi yang kredibel, diharapkan Bank NTT mampu menjawab tantangan zaman dan memperkuat perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi NTT.
Konferensi Pers ini juga dihadiri sejumlah kepala daerah, antara lain Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo, Bupati Kupang Yosep Lede, Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago, Bupati Sumba Barat Daya Ratu Ngadu Bonu Wulla, Bupati Malaka dr. Stefanus Bria Seran, Bupati Belu Wilyrodus Lay, dan Bupati Manggarai Heribertus G.L. Nabit. *(go)