PERTINA NTT Saring Sejumlah Atlet Tinju Persiapan Pra PON

KUPANG // Menyongsong Pra Pekan Olahraga Nasional ( Pra PON)  XXI  di Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 20 -31 Juli 2023  Cabang Olahraga Tinju di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini telah dipersiapkan oleh  Persatuan Tinju Nasional (PERTINA) NTT. Persiapan itu memasuki tahap penyaringan dari sejumlah atlet tinju yang ada di NTT.

Hal ini disampaikan Ketua PERTINA NTT  Dr. Semuel Haning, SH,MH kepada media saat rapat bersama dengan komisi tim teknik pelatih, Hermensen Ballo bersama teman-temanya di Kupang, Rabu (5/7/2023).

"PERTINA NTT telah siap mengirim para atlet tinju untuk mengikuti Pra PON. Sekarang kita sedang bekerja pada tahap penyaringan untuk penetapan atlet-atlet tinju yang akan mengikuti Pra PON. Di sini ada para pelatih yang akan memilih dan menetapkan siapa-siapa atletnya yang layak dipersiapkan. Para pelatih ada kepala, ada manajer, ada  sekretaris pelatih. Mereka telah bekerja  tangani atletnya masing-masing," ungkap Ketua PERTINA NTT, Sam Haning sapaan akrabnya.

Dikesempatan ini juga Ketua PERTINA NTT  membeberkan nama pelatih  dan sejumlah atlet tinju. Pertama, Pelatih adalah Hermensen Ballo sebagai ketua komisi teknik sekaligus nakodah tim. Ada Karel Muskanan, Uni Selan, Nelson Huik, Denytrun, Benits Tualaka.

Kedua, Atlet Putri: Enjelina Niis klas 48 kg, Lumiyati Nyaji klas 50kg, Yudit Maunino klas 52kg, Christin Tasilof klas 54 kg, Kresensia Boleng klas 60kg, Dominika Bayo klas 60 kg, dan Yumima Soan klas 63 kg.

Ketiga, Atlet Putra: Yoketas Ebang, klas 48 kg, Mario Kali klas 51kg, Yeriko Dowu klas 54, Mordianus Bulu klas 57 kg, Emanuel Bere klas 60kg, Eli Frans klas 63 kg, Libertus Gah klas 67kg, Ariyanto Janga Dewa klas 71 kg, Jimy Martins klas 75 kg.

Inilah nama-nama pelatih dan atlet tinju dari NTT yang telah memasuki penyaringan dan  menurut Ketua PERTINA NTT akan memasuki masa pelatihan.

" Teman-teman inilah yang perlu saya sampaikan dan bahwa mereka semua akan memasuki tahap pertandingan. Dan hal-hal teknis akan dipersiapkan oleh tim komisi teknis pelatihan," ucap Sam Haning.

Sementara itu Hermensen Ballo Ketua Komisi Teknis Tinju melanjutkan penjelasan Ketua PERTINA NTT menuturkan soal penyaringan terhadap atlet pra PON yang timnya lakukan selama ini adalah melihat bagaimana kondisi fisik mereka, motivasi dan disiplin dalam berlatih.

"Selama ini memang kita melihat mereka baik-baik saja. Semangat mereka dalam pelatihan seperti apa. Tinju ini memang pelatihan dalam tim, tapi saat pertarungan di atas ring itu individu. Karena itu kita juga lihat motivasi individu seperti apa dan bagaimana," ujarnya.

Disampaikannya juga, bahwa untuk mengirim atlet ke even Pra PON yang dilihat bukan hanya secara kuantitas melainkan dari sisi kualitas. 

"Kita ingin mengirim mereka ke sana kalau Tuhan berkehendak semua lolos. Dalam latihan kita melihat, memantau dan menilai dengan hati," kata Hermensen.

Sebagai mantan atlet tinju ditegaskan pula bahwa mereka berusaha memberi motivasi dan semangat kepada para atlet agar selalu mampu menunjukkan potensinya sehingga setiap pelatih dapat melihat, menilai dan menentukan kemampuan setiap mereka.

"Semua atlet kalau sungguh mengikuti arahan, setiap pelatih nanti melakukan pemilihan dan menentukan hasilnya, dan jika suara terbanyak dipilih maka mereka akan diutus mengikuti Pra PON," ucapnya meyakinkan.

Hermensen Ballo juga mengatakan dari sisi regulasi atlet tinju yang dipersiapkan sekarang berusia 18-40 tahun. Mereka juga merupakan atlet lama yang berpengalaman mengikuti pergelaran pra PON.

"Anak-anak ini bukan anak baru tapi mereka anak-anak lama yang telah mengikuti pra PON  dan ini ada yang kali ketiga mengikuti Pra PON seperti Enjelina Niis dan Libertus Gah," ujar Hermensen. *(go)

Iklan

Iklan