Empat Bulan Belum Terima Insentif, 1.040 Guru Honorer Kota Kupang Mengeluh Akan Haknya



KUPANG, MT - Di KOTA Kupang  ada 1.040 guru honorer merasa kurang mendapat perlakuan yang adil terhadap haknya. Terkesan kurang menjadi perhatian Pemerintah Kota terhadap mereka untuk mendapat insentif setelah para guru honorer menjalankan tugas dan kewajibannya mengajar siswa. Hal ini terbukti sebab sudah empat bulan, terhitung bulan Januari  hingga  April 2020 belum dibayar.

Melihat realitas seperti ini dan kondisi sekarang kegiatan belajar  di rumah saja para guru honorer mempertanyakan bagaimana dengan nasib hidupnya bersama keluarga.  Karena  ketidakjelasan pemberian insentif  itu,  Ketua Forum Guru Honorer (FGH) Kota Kupang, Saka Neno Saban menjadi sasaran  anggota  untuk menyalurkan aspirasi mereka. Aspirasi meminta Pemerintahan Kota Kupang dalam hal ini Dinas P dan K untuk segera membayar insentif  mereka selama 4 bulan.
Menurut Saka, Ketua FGH Kota Kupang, ketika dimintai keterangan oleh awak media beliau membenarkan tentang persoalan tersebut.

 "Ya, betul selaku ketua forum saya sering ditelpon teman-teman anggota forum untuk memperjuangkan hak kami yang belum dibayar selama kurang lebih 4 bulan, terhitung dari bulan Januari tahun 2020," ujarnya.

 Saka sebagai orang yang dipercaya teman para guru honorer merasa terbeban dengan harapan besar dari rekan-rekan senasibnya. Saka merasa prihatin juga dengan andanya covid-19  yang lagi pandemik dan semua aktivitas, termasuk sekolah diliburkan.  Sehingga fenomena kesulitan ekonomi keluarga mulai berat  dirasakan  mendorongnya untuk selalu berkomunikasi dengan pihak Dinas  P dan  K Kota Kupang dalam hal ini Kabid Keuangan. Tetapi usahanya untuk mendapatkan kepastian dari kabid keuangan P dan K  yang selalu memberi angin segar, satu dua hari lagi segera terealisasi pembayaran insentifnya, tak pernahh terbukti berwujud.

" Saya selama ini telah melakukan komunikasi untuk meminta agar hak para guru honorer segera dibayar. Saya ketemu atau telpon kabid keuangan dinas P dan K Kota Kupang dan  meminta kejelasan atau kepastian realisasi insentif, namun hanya dijanjikan satu dua hari lagi. Itu yang kita tunggu-tunggu tapi tetap masih ada kendala dari dinas. Lalu bagaiman saya harus memberi jawaban kepada teman honorer yang selalu mengeluh dengan hidupnya. Kasihan juga rasanya dengan adanya situasi kini di rumah saja,  teman -teman honorer mengalami kesulitan hidup, terutama makan minum. Ini yang harus menjadi pertimbangan dan segera diatasi pemerintah," tuturnya.

Kepada  Kadis P dan K Kota Kupang  Dumul Djami ketika keluh kesa kaum honorer  atas keterlambatan pembayaran selama 4 bulan  melalui hand phone dimintai keteranganya oleh media  pada  hari Selasa (14/04)  tadi malam dan beliau menjelaskan, bahwa  masalah insentif  guru honorer di Kota Kupang sudah dan sedang diproses.

“Selaku kadis  P dan K Kota Kupang, saya telah berkoordinasi dengan Kepala Bank NTT  Cabang Kota Kupang dan sudah ada kesediaan untuk pencairan dana  insentif  guru-guru honorer, sehingga  dalam minggu ini  atau paling cepat besok atau lusa akan segera ditransaksi oleh Bank NTT Kota Kupang  kepada  para guru honorer semuanya. Pembayarannya  melalui  nomor rekening masing-masing. Karena  urusan tersebut  menyangkut uang negara jadi tuntutan adminitrasinya perlu dipersiapkan secara baik,  maka butuh waktu sedikit lama penyelesaianya. Jadi mereka guru-guru honorer harus  sedikit bersabar, ”pintanya.***


Iklan

Iklan