Kupang, mutiaratimur.net
Posisi pemegang palu legislatif untuk mensahkan dan atau
menganulir kembali keputusan/penetapan kebijakan menjadi sebuah peraturan perundang-undangan yang legal
lahir dari para dewan terhormat, kini berada di tangan kaum perempuan. Saatnya perempuan
mendapat apresiasi istimewah pada lembaga legislatif. Komposisi unsur pimpinan
dewan terutama ketua pada situasi sekarang untuk keterwakilan perempuan patut diperhitungkan oleh para dewan terhormat periode 2019-2024, baik di pusat
Ketua DPR Puan Maharani, ataupun di daerah, seperti provinsi NTT
Ketua DPRD Emilya Nomleni.
Emilya Nomleni ketua DPRD Provinsi NTT, ketika ditemui awak
media Ini, mengatakan kehadiran perempuan adalah sejarah baru perempuan
bangkit. Perempuan NTT sekarang berada
pada posisi realita titik politik tertinggi perjuangannya. Suatu sejarah bagi
kaum perempuan, sejarah yang bukan hanya untuk dikenang, tetapi harus diimplementasikan
sebagai perempuan yang punya posisi tawar dalam membangun dan memajukan masyarakat
di negara ini. Adanya perempuan dapat memberi sebuah warna tertentu yang
bermakna bagi kebutuhan atau kepentinga umum.
Tutur perempuan pertama di NTT yang menjabat Ketua DPRD NTT periode
2019-2024.
Emilya Nomleni kader perempuan dari parpol PDIP
provinsi NTT melanjutkan, dalam situasi sekarang perempuan sudah saatnya jangan
takut berpolitik untuk meperjuangkan kepentingan perempuan dan rakyat. Kini di DPRD NTT perempuan memang hanya 12
orang belum sampai 30 persen sesuai amanat undang-undang, tapi kaum perempuan
tak perlu menyesal, teruslah kita berjuang dan tak usah takut berpolitik. Di politik
dan bidang-bidang lain sebenarnya sama, hanya politik lebih terbuka pertarungannya.
Perempuan tak perlu kuatir karena perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki
memang laki-laki lebih berani dan masih lebih banyak. Perempuan harus siap untuk bersaing dengan
laki-laki, jelas ketua DPD PDIP NTT..
Emilya juga merasa menjadi anggota dewan saja bersyukur,
apalagi diberi kepercayaan sebagai ketua itu merupakan sesuatu yang luar biasa.
Oleh karena itu sebagai kader partai politik beliau selalu siap menjalankan
tugas dan kewajibannya sesuai amanat partainya untuk menakodai lembaga DPRD NTT dengan baik.***