Sekolah SD Negeri Danau Ina Oesapa Hijau dan Bersih, Tapi Ruang Kelas dan MCK Tak Cukup untuk 305 Siswa

Kupang — Meski  sekolahnya nampak bersih dan hijau, kondisi infrastruktur SD Negeri Danau Ina Oesapa masih jauh dari kata ideal. Kepala Sekolah, Susan Jean Matara, S.Pd., kepada media  ini Selasa, (27/5/25) mengungkapkan, bahwa jumlah ruang kelas dan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) tidak sebanding dengan jumlah siswa yang kini mencapai 305 orang.

“Saya menjabat di sekolah ini sejak 2022. Sejak itu, kami terus berupaya menjaga kebersihan dan lingkungan hijau. Namun, kenyataannya, ruang kelas dan MCK sangat terbatas. Kami hanya punya lima ruangan untuk 11 rombongan belajar,” ujar Susan.

Dengan jumlah siswa yang cukup banyak, pihak sekolah terpaksa membagi kegiatan belajar menjadi dua shift: pagi dan siang. Bahkan, satu kelas yang idealnya dibagi menjadi tiga rombongan, hanya mampu dibagi dua karena keterbatasan ruang.

 “Kelas satu misalnya, dengan 63 siswa seharusnya dibagi tiga, tapi kami hanya bisa dua,” tambahnya.

Kondisi MCK juga tidak kalah memprihatinkan. Hanya tersedia tiga unit, yang sebenarnya hanya cukup untuk 150 siswa. “Idealnya, satu MCK untuk 50 siswa. Dengan 305 siswa, kami butuh minimal enam sampai tujuh MCK,” jelasnya.

Meski demikian, sekolah ini punya perhatian khusus dalam pengelolaan sampah dan penghijauan lingkungan. Setiap hari dilakukan piket pagi yang melibatkan siswa dan guru untuk membersihkan lingkungan. Sampah dipilah antara plastik, kertas, dan daun, lalu dikumpulkan dalam wadah berbeda.

Yang menarik, hasil sampah daur ulang dimanfaatkan dalam kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). “Kami buat vas bunga, tempat sampah, bahkan kursi santai dari sampah plastik dan bahan bekas lainnya,” ujar Susan sambil menunjukkan hasil karya siswa.

Bak sampah dengan kode warna juga sudah tersedia: merah, kuning, dan hijau, sesuai jenis sampahnya. Kebiasaan memilah sampah sudah diterapkan setiap pagi dan 15 menit sebelum siswa pulang sekolah.

Namun demikian, Susan berharap perhatian lebih dari pemerintah terhadap kondisi fisik sekolah. “Kami butuh tambahan ruang kelas dan MCK agar pembelajaran dan kesehatan siswa tidak terganggu,” tutupnya. *(go)


Iklan

Iklan