Mutiaratimur.com,- Menjelang Pemilu tahun 2024 yang akan dimulai dengan tahapan pada bulan Maret 2022, Partai Politik Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mulai mempersiapkan diri secara organisatoris, atau konsolidasi keorganisasian. Persiapan itu biasanya mulai bergerak dari tingkat Kabupaten, Kota lalu Provinsi dan ke tingkat Nasional atau Pusat. Di Kota Kupang konsolidasi tersebut dilakukan dalam bentuk Sarasehan dan pengukuhan Pengurus Anak Cabang (PAC).
Hal tersebut disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Kupang, Kristian Foenay di Hotel Swiss-Berlin-Kristal Kota Kupang, Senin (13/12/21).
"Kegiatan hari ini yang kami laksanakan sebagai bagian dari konsolidasi internal Kader Partai Gerindra Kota Kupang. Karena ini merupakan amanat Partai yang harus kami lakukan untul hadapi tahun politik, pemilu 2024 yang akan datang," ungkap Ketua Gerindra Kota Kupang saat berbincang dengan media ini.
Kegiatan konsolidasi ini terlihat dilalui dengan dua termin agenda penting yang telah dipersiapkan dengan baik. Terlihat ada pengukuhan PAC
oleh Ketua Partai Gerindra dan juga ada acara pendidikan kader dengan menghadirkan narasumber pelaksana Pemilu Ketua KPU Kota, Deky Ballo, pengawas Pemilu Ketua Bawaslu, Yulius Nomleni dan Kepala KesbangPol Kota Kupang, Noce Nus Loa.
Ketua Gerindra, Krist Foenay menuturkan, "pada acara hari ini ada dua agenda besar, yaitu pertama pengukuhan Pengurus Anak Cabang (PAC) 6 Kecamatan se- Kota Kupang, dan Kedua, Sarasehan."
Dari kedua agenda ini diuraikan Krist Foenay lebih lanjut. "Pertama, Pengukuhan Pengurus Anak Cabang (PAC) 6 Kecamatan. Kami menyadari bahwa pengurus PAC dan Ranting adalah ujung tombak partai. Mereka setiap saat dekat dengan rakyat, warga kota ini. Karena itu penguatan kader dan pengukuhan pengurus berbasis kecamatan dan kelurahan adalah hal yang amat penting, " ujar mantan Kapolresta Ngada ini.
Diteruskannya lagi, kedua, Sarasehan. "Agenda kedua yang kita laksanakan ini adalah Sarasehan Politik. Sarasehan ini merupakan bagian dari upaya pendidikan politik yang dilaksanakan setiap tahun bagi para pengurus dan kader Partai Gerindra," ulas ketua.
Partai Gerindra menempatkan Pendidikan Politik sebagai jalan pencerahan, penambah pemahaman, tumbuh wawasan dan stimulan semangat dalam berdinamika di ruang politik.
"Pendidikan Politik adalah hal yang penting agar setiap kita memahami berbagai dinamika politik. Sebagai Partai Modern, Partai terbesar kedua di Republik ini, tidak ada jalan lain yang bisa kita lalui untuk menjadi insan politik yang rasional dan cerdas selain jalan pendidikan politik, " ujar Ketua Gerindra Kota.
Sementara itu pada kesempatan yang sama dari kegiatan tersebut, Sekretaris DPC Gerindra Kota Kupang, Isidorus Lilijawa mengatakan, "Partai Gerinda memiliki beberapa agenda yang tak kalah penting ke depan. Pertama, tahun 2022 kita akan melaksanakan verifikasi faktual partai politik. DPC Partai Gerindra sudah mulai melakukan telah mulai melakukan persiapan ke arah itu baik secara struktural, administrasi, maupun konsolidasi organisasi. Prinsipnya DPC Gerindra Kota Kupang siap melaksanakan verifikasi."
Isidorus salah satu Kader yang sangat militan membesut partai Gerindra sejak berdirinya di Kota Kupang, selain pertama kesiapan verifikasi partai politik tadi, ia menambahkan kesiapan agenda kedua.
" Kedua, kita di DPC Gerindra Kota Kupang siap mengikuti Tahun Politik, yaitu Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden pada yang dijadwalkan tanggal 28 Pebruari 2024 dan Pilkada, 27 Nopember 2024 yang akan datang, " ucapnya penuh semangat.
Sekretaris Partai Gerindra Kota Kupang, Isidorus Lilijawa yang pernah menikmati Kursi panas, Anggota DPRD Kota Kupang periode 2009-2014 ini ketika diminta keterangan soal keseriusannya bertarung pada Pilkada 2024 dia memberikan jawaban akan dukungan DPD NTT kepada dirinya.
"Sudah ada dukungan dari DPD Gerindra NTT bahwa kader Gerindra Kota Kupang harus maju dalam Pilkada Kota Kupang 2024. Maka sebagai sekretaris DPC Gerindra Kota Kupang saya menyatakan siap berkompetisi dalam Pilkada Kota Kupang sebagai calon Walikota. Ini saatnya bagi partai Gerindra untuk memunculkan dan mendukung kader sendiri setelah dua pilkada lalu mengusung yang bukan kader. Partai dan kader solid memenangkan kader sendiri,"ungkap Isidorus. *(Bungmarmin)